Don't Look Back

Kembali iseng mengetikkan beberapa kata di mesin pencari. Sedikit banyak terekam jejak dari mereka yang pernah mampir di hidup saya. Tidak semua suram tapi tidak sedikit yang begitu meninggalkan bekas hitam. Bukan dendam. Hanya sebuah alarm alam. Sudah seharusnya saya tidak mendekat lagi kepada salah satu dari mereka atau bahkan semua. Bukan memutus silaturahmi. Bukan. Hanya peringatan kecil saja dari alam.
Mereka telah meninggalkan bekas di beberapa kilometer perjalanan hidup saya. Sebagian mampu saya rekonstruksi sehingga bisa membaik seperti semula. Tetapi sebagian saya biarkan dan lalui begitu saja. Yang saya biarkan itu jelas sudah tidak menarik lagi bagi saya. Karena beberapa kilometer di depan sana, saya yakin akan ada banyak perayaan.

Dulu saya dengan dia. Dulu saya dengan dia. Dulu saya dengan dia. Banyak sekali dia dan bisa siapa saja. Dan sekarang sudah tidak lagi. Mungkin karena dia dan saya saling berlawanan. Mungkin karena dia dan saya tidak bisa menyatu. Mungkin dia dan saya hanya akan menjadi dia dan saya saja bukan kami.

Ada beberapa diantara dia yang kembali muncul ke kehidupan saya. Jujur saja saya terusik. Karena ketika mereka memutuskan untuk pindah ke kehidupan mereka berikutnya, saya juga sudah mencukupkan sampai di situ saja. Sekali lagi, saya hanya mengamini apa yang sudah menjadi asa mereka bahkan tanpa perlu memaksa. Sungguh saya tidak ingin sedikitpun menoleh ke belakang. Tetapi saya pun tidak mampu menghapusnya. Oleh karena itu, saya lebih memilih berjalan lurus ke depan dan segera menyambut perayaan-perayaan baru di hidup saya. Rayakan saja, cheers!

salam,
lina dh

No comments:

Post a Comment