Congratulation I Hate You (Monday)

Hari Senin. Ya. Hari dimana banyak orang memusuhi dan tidak mau bersahabat dengan dia. Entah kenapa. Saya pun hari ini tidak seperti biasanya bersikap dengan dia. Biasanya saya bisa bersahabat dengan kedatangannya. Namun kali ini tidak. Hari ini dia nampak begitu tidak bersahabat. Hari ini dia sengaja ingin mengajak saya sedikit bermain-main dengan emosi. Dia biasanya tidak seperti ini. Sudah banyak waktu saya habiskan dengan dia. Tapi entah kenapa kali ini saya tidak ingin bertemu dengan dia. Mungkin karena dia tidak datang sendiri tetapi datang dengan mengajak serta si sedih.

Untuk dia yang saya sebut Senin, seharusnya kita bisa sedikit bersahabat. Seharusnya dia datang seorang diri tanpa si sedih. Kenapa? Apakah dia sekarang telah berubah menjadi seorang pengecut? Dia yang dulu begitu pemberani bahkan banyak orang yang takut bertemu dengan dia. Entahlah mungkin selama ini saya yang salah menilai dia.

Sulit untuk diurai satu per satu. Sulit untuk tahu darimana ini bermula. Si sedih telah merusak Senin saya. Senin yang mulanya begitu ramah dan bersahabat sekarang berganti menjadi Senin yang pemarah dan pemurung. Sudahlah, saya tidak ingin menyalahkan siapa. Saya akan menjalani sisa Senin ini dengan banyak memanjat doa, agar Senin segera berlalu dan semoga kedatangannya lagi nanti tidak bersama dengan si sedih.

Saya dan mungkin anda tidak akan pernah bisa memaksa mereka untuk mengerti apa yang saya dan anda rasakan. Bukan salah mereka jika tidak mengerti, mungkin kita saja yang tidak ingin berbagi dalam kerepotan ini. Lebih baik saya kembali ketakaran bahagia saya sendiri. Takaran bahagia yang sederhana. Dan membiarkan mereka yang tidak peduli dengan saya. Berbahagialah! Karena bahagia juga milik saya, anda dan mereka.

salam,
linadh

No comments:

Post a Comment