It's MONDAY already!

Kembali ke kantor. Kembali beraktifitas. Kembali dengan deadline. Kembali dengan laporan-laporan dengan segala rupa bentuknya. Yah! Beginilah saya dengan segala rutinitas. Hari ini masih sama dengan minggu kemarin. Masih harus bersabar menunggu jawaban komplain dan masih harus berkutat dengan rekonsiliasi. Niat hati mau menyelesaikan di rumah tapi nyatanya hari libur begitu mampu menggoda saya. Sampai saya terlena dan melupakan si rekon, maapken yes.

Sebagai gantinya, hari ini saya harus berpacu dengan waktu dan bukan melodi. Meneliti satu bukti dengan bukti lainnya serta mencocokan satu transaksi dengan transaksi lainnya. Ini terdengar seperti sepasang kekasih yang sedang mencari kecocokan satu sama lain. Oh lupakan dan kembali ke topik!

Sebenarnya saya tidak begitu membenci hari Senin, yah tidak begitu dan bukan berarti saya cinta hari ini juga. Senin itu menurut saya tidak berbeda dengan Sabtu, sang akhir pekan. Bedanya cuma terletak di posisi saja, satu di awal dan satu di akhir tapi sama-sama berat untuk dijalani. Karena akhir pekan yang menyenangkan hanya milik mereka, bukan saya. Jadi intinya, hari Senin atau Sabtu bagi saya sama saja. Saya akan tetap berada di kantor dan bukan di tempat wisata keluarga.


Hampir satu tahun saya lupa rasanya akhir pekan. Hampir satu tahun saya tidak perduli dengan warna kalender. Hampir satu tahun saya habiskan 9 jam menatap layar monitor dan bukan menatap wajah pacar. Pacar? Yah hampir satu tahun juga saya lupa rasanya pacaran. Ok! Abaikan saja paragaraf ini, hihihi.

Kira-kira beginilah gambaran hari Senin saya. Ritmenya terkesan agak nge-beat tapi masih bisalah untuk dinikmati. Nikmati saja hidup ini, toh kita tidak perlu susah buat skenario kan? Kita hanya perlu menjalankan apa yang ada tanpa menghindari dan mengurangi. Cheers! 


salam,
lina dh

No comments:

Post a Comment